Piala Asia 2023 Juara

Daftar Tuan Rumah Piala Asia

Berdasarkan informasi dari laman resmi AFC, berikut ini daftar negara yang menjadi tuan rumah Piala Asia dari masa ke masa.

Piala Asia AFC 2023 adalah edisi ke-18 Piala Asia AFC, turnamen sepak bola pria empat tahunan yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Qatar adalah juara bertahan.

Turnamen ini semula dijadwalkan akan diadakan di Tiongkok pada 16 Juni hingga 16 Juli 2023.[1] Namun, pada 14 Mei 2022, AFC mengumumkan bahwa Tiongkok tidak dapat menjadi tuan rumah turnamen tersebut karena keadaan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan kebijakan Zero-COVID di Tiongkok.[2]

Pada 17 Oktober 2022, AFC mengumumkan bahwa turnamen akan diadakan di Qatar.[3] Qatar akan menjadi negara pertama yang menjadi tuan rumah tiga edisi Piala Asia, setelah tahun 1988 dan 2011.[4] Karena suhu musim panas yang tinggi di wilayah Teluk dan Qatar ikut serta di Piala Emas CONCACAF 2023, turnamen akan digelar pada 10 Januari hingga 12 Februari 2024.[5][6]

Tiongkok diumumkan sebagai pemenang tender pada 4 Juni 2019, menjelang Kongres FIFA ke-69 di Paris, Prancis.[7] Ini seharusnya jadi yang kedua kali mereka menjadi tuan rumah, setelah 2004. Namun, Tiongkok kemudian mundur sebagai tuan rumah,[8][9] sehingga putaran kedua penawaran harus digelar oleh AFC. Pengumuman tuan rumah dilakukan pada 17 Oktober 2022.[10]

Empat negara telah mengajukan penawaran: Australia, Indonesia, Korea Selatan dan Qatar,[11] tetapi Australia kemudian menarik diri pada September 2022[12] dan disusul Indonesia pada 15 Oktober 2022.[13] Pada 17 Oktober 2022, AFC mengumumkan bahwa Qatar memenangkan penawaran (bidding) dan menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.[3]

Lolos ke putaran final

Gagal lolos ke putaran final

Diskualifikasi atau mengundurkan diri

Dua babak kualifikasi pertama juga bertindak sebagai kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, di mana Qatar telah lolos secara otomatis. Qatar berpartisipasi dalam putaran ini hanya untuk kualifikasi ke Piala Asia 2023.[14] Tiongkok berpartisipasi di babak kedua hanya untuk kualifikasi ke Piala Dunia FIFA 2022, karena mereka awalnya lolos secara otomatis ke Piala Asia sebagai negara tuan rumah.[a]

Timor Leste dilarang berpartisipasi dalam kualifikasi setelah diketahui telah menurunkan total dua belas pemain yang tidak memenuhi syarat dalam pertandingan kualifikasi Piala Asia AFC 2019, di antara kompetisi lainnya.[15] Namun, karena FIFA tidak melarang mereka dari kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022, Timor-Leste masih diizinkan untuk memasuki kompetisi, tetapi tidak memenuhi syarat untuk lolos ke Piala Asia.[16]

Kualifikasi dimulai pada 6 Juni 2019 dan berakhir pada 14 Juni 2022 untuk mencari 23 tim yang akan bergabung dengan negara tuan rumah Tiongkok, yang pada akhirnya mundur dari tuan rumah namun lolos ke putaran final lewat jalur kualifikasi babak kedua.[a] Turnamen akan berlangsung pada bulan Mei hingga Juni 2023, dimundurkan dari penjadwalan seperti edisi-edisi sebelumnya yaitu Januari / Februari karena Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar, yang berlangsung pada bulan November dan Desember 2022. Korea Utara mengundurkan diri dari babak kualifikasi karena masalah keamanan terkait pandemi COVID-19. Jepang menjadi tim pertama yang lolos, dengan mengalahkan Myanmar 10–0.

Hong Kong lolos ke Piala Asia untuk pertama kalinya setelah 55 tahun, sejak 1968, yang merupakan kemarau terpanjang dalam sejarah Piala Asia. Tajikistan melakukan debut mereka di Piala Asia, sementara sesama negara anggota CAFA, Afghanistan dan Turkmenistan, adalah satu-satunya dua negara dari zona Asia Tengah yang gagal lolos ke putaran final. Semua 16 tim dari edisi 2007 lolos ke turnamen ini, dengan co-host Indonesia dan Malaysia lolos untuk pertama kalinya sejak saat itu. Kuwait dan Yaman adalah satu-satunya dua tim Asia Barat yang tidak lolos ke putaran final. Serupa dengan edisi sebelumnya, India tetap menjadi satu-satunya tim dari Asia Selatan yang lolos ke putaran final, dan itu juga pertama kalinya India lolos ke Piala Asia dua kali berturut-turut. Filipina, Korea Utara, Turkmenistan, dan Yaman adalah tim yang telah berkompetisi di edisi sebelumnya yang tidak akan berpartisipasi dalam edisi ini, sedangkan AFF untuk pertama kalinya diikuti oleh lima negara (Australia juga berpartisipasi dalam edisi 2007 ( tetapi pada saat itu belum bergabung dengan AFF), sebuah rekor untuk wilayah tersebut.

Pada 16 Agustus, FIFA memutuskan untuk menangguhkan India dengan segera karena pengaruh yang tidak semestinya dari pihak ketiga, yang merupakan pelanggaran serius terhadap Statuta FIFA.[17] Akibatnya, India terancam akan dikeluarkan dari Piala Asia 2023 jika skorsing FIFA tidak dicabut sebelum pengundian. Kemudian[18], pada tanggal 27 Agustus 2022, FIFA secara resmi mencabut sanksi terhadap India.

Pengundian akan diselenggarakan di Katara Opera House di Doha pada 11 Mei 2023 pukul 14.00 Waktu Standar Arab (UTC+3).

Tim diundi secara berurutan ke Grup A hingga F. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Piala Asia AFC, tim dari pot terbawah diundi terlebih dahulu tetapi tidak ditempatkan di posisi grup mereka mengikuti urutan nomor penyisihan grup seperti yang terjadi pada edisi sebelumnya. Tim Pot 1 ditempatkan di posisi pertama grup mereka, sementara posisi berikutnya dari semua tim lain diundi secara terpisah dari Pot 4 ke 2 (untuk tujuan menentukan jadwal pertandingan di setiap grup).

Hasil undian grup adalah sebagai berikut:

Setiap tim peserta pada turnamen ini diharuskan mendaftarkan skuad berisi minimal 18 pemain dan maksimal 23 pemain, termasuk tiga penjaga gawang.[20] Pada Desember 2023, jumlah maksimum daftar skuad akhir ditingkatkan menjadi 26 pemain.[21]

Lima kota tuan rumah diajukan dalam penawaran untuk Piala Asia AFC 2023, termasuk tujuh stadion yang disiapkan untuk Piala Dunia FIFA 2022. Pada 5 April 2023, AFC mengumumkan delapan stadion di empat kota tuan rumah untuk turnamen tersebut.[22] Pada tanggal 21 Agustus 2023, Stadion Lusail ditambahkan sebagai venue kesembilan.[23] Semua, kecuali satu (Stadion 974) stadion tuan rumah pada perhelatan Piala Dunia FIFA 2022 dipilih untuk turnamen ini, bersama dengan Stadion Jassim bin Hamad, yang menjadi tuan rumah pertandingan pada edisi 2011, dan Stadion Abdullah bin Khalifa, yang belum pernah menjadi tuan rumah turnamen apa pun sebelumnya.

Stadion Lusail di Lusail akan menjadi tuan rumah pertandingan pembuka pada 12 Januari.[23] Stadion Ahmad bin Ali di Al Rayyan dan Stadion Al Thumama di Doha akan menjadi tuan rumah pertandingan semifinal; dan Stadion Lusail akan kembali menjadi tuan rumah pada pertanian final yang digelar pada 10 Februari.[23]

Semua waktu yang tercantum menggunakan Waktu Standar Arab (UTC+3).

Kriteria penentuan peringkat: 1) Poin; 2) Selisih gol; 3) Gol dicetak; 4) Poin kedisiplinan; 5) Undian.

Seluruh pertandingan menggunakan waktu lokal AST (UTC+3).

7 Februari 2024 (2024-02-07)18.00

Sebanyak telah 132 gol dicetak pada 51 pertandingan, dengan rata-rata 2,59 gol per pertandingan.

Seorang pemain atau ofisial tim secara otomatis ditangguhkan untuk pertandingan selanjutnya karena pelanggaran berikut:[20]

Berikut pelanggaran yang berakibat penangguhan selama turnamen:

Penghargaan Piala Asia AFC berikut diberikan pada akhir turnamen.

Untuk setiap tim yang tersingkir pada babak grup, kriteria berikut ini, sesuai urutan yang diberikan, diterapkan untuk menentukan peringkat umum:[24]

Jakarta (ANTARA) - Indonesia memiliki sejarah panjang dalam keikutsertaan di ajang Piala Asia U-20, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Kejuaraan AFC U-19. Ajang ini menjadi salah satu turnamen paling bergengsi di Asia bagi kelompok usia di bawah 20 tahun.

Timnas Indonesia, sebagai salah satu negara dengan tradisi sepak bola yang kuat di Asia Tenggara, telah beberapa kali berpartisipasi di turnamen ini, dengan sejumlah prestasi yang cukup dibilang membanggakan.Kiprah Indonesia di Piala Asia U-20

Indonesia pertama kali tampil di ajang Piala Asia U-20 pada tahun 1960.Sejak saat itu, tim Garuda Muda telah beberapa kali tampil, meski tidak selalu berhasil melangkah ke babak-babak akhir dan hanya mampu menduduki peringkat keempat pada era itu. Namun, semangat dan perkembangan generasi muda Indonesia selalu menjadi sorotan di setiap turnamen.Salah satu periode paling gemilang dalam sejarah Indonesia di turnamen ini terjadi pada 1961. Saat itu, Indonesia berhasil mencapai partai final dan bertemu dengan Myanmar.

Selain itu, Indonesia juga tercatat pernah menjadi runner-up pada edisi 1967/1968 dan 1970. Timnas Indonesia hampir menjadi juara pada era tersebut, namun kalah di partai final. Pada 1967, Timnas kalah 0-3 dari Israel di Thailand, lokasi yang sama saat menjadi juara pada 1961.Kemudian, pada 1970, Timnas Indonesia kalah 0-3 dari Myanmar pada partai final di Filipina, meskipun pernah menjadi juara bersama Myanmar pada 1961. Kendati demikian, prestasi lain dicapai pada 1962 ketika Indonesia menang 3-0 atas Malaysia untuk meraih posisi ketiga.

Lebih lanjut, harapan Timnas Indonesia bersinar di Piala AFC U-20 muncul pada edisi 2018 saat menjadi tuan rumah. Di Grup A, Indonesia tergabung dengan Qatar, Uni Emirat Arab, dan Chinese Taipei. Tim asuhan Indra Sjafri lolos sebagai runner-up setelah mengalahkan UEA dan Chinese Taipei, namun kalah dari Qatar.

Pada perempat final, Timnas Indonesia menghadapi juara bertahan Jepang dalam laga yang cukup sulit. Tim asuhan Indra Sjafri saat itu akhirnya harus mengakui keunggulan Jepang dengan kekalahan 0-2, dan mengakhiri harapan untuk melaju ke fase selanjutnya.

Kiprah Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia menunjukkan bahwa sepak bola muda Indonesia memiliki potensi yang besar. Meski belum berhasil mengulang untuk meraih gelar juara, berbagai prestasi yang telah dicapai menjadi modal penting untuk terus berkembang.

Dengan fokus pada pembinaan usia dini dan peningkatan kualitas kompetisi domestik, bukan tidak mungkin Indonesia akan kembali menorehkan prestasi gemilang di Piala Asia U-20 AFC 2025 mendatang.

Daftar prestasi Timnas Indonesia di Piala Asia U-20

Berikut merupakan daftar prestasi Timnas Indonesia di Piala Asia U-20:

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra HarahapEditor: Gilang Galiartha Copyright © ANTARA 2024

iala Asia U-23 AFC merupakan turnamen sepak bola bergengsi di benua Asia untuk pemain berusia di bawah 23 tahun. Turnamen ini pertama kali diadakan pada 2013 dan menjadi ajang penting bagi para pemain muda untuk menunjukkan bakat mereka guna meraih kejayaan di level internasional.

Berikut daftar negara yang pernah menjuarai Piala Asia U-23.

Sejak tahun 2016, semua juara Piala Asia U-23 berasal dari Asia Timur (Jepang, Korea Selatan) dan Asia Barat (Uzbekistan, Arab Saudi).

Irak menjadi satu-satunya negara dari Asia Tengah yang pernah menjuarai turnamen ini, di edisi perdana tahun 2013.

Pada 2024, Timnas Indonesia U-23 untuk pertama kalinya lolos ke Piala Asia U-23. Sebagai debutan, Timnas Indonesia awalnya banyak dipandang sebelah mata. Namun, fakta membuktikan Indonesia mampu menekuk Yordania secara meyakinkan dengan skor 4-1. Indonesia pun lolos ke perempatfinal U-23.

Piala Asia U-23 telah menjadi platform penting bagi para pemain muda di Asia untuk menunjukkan bakat mereka dan bersaing di level internasional. Turnamen ini juga terus berkembang dengan semakin banyak negara yang menunjukkan performa kompetitif.

Baca juga: 10 Pesepak Bola Berbusana Terbaik di Dunia versi Bleacherreport.com

Diperbarui: 2 Februari 2024, 08:17 WIB Diterbitkan: 2 Februari 2024, 08:17 WIB

Jum'at 26 Januari 2024 14:18 WIB

DAFTAR bagan 16 besar Piala Asia 2023 sudah dirilis AFC. Hasilnya, Timnas Indonesia yang akan menghadapi Australia di 16 besar Piala Asia 2023 pada Minggu, 28 Januari 2024 pukul 18.30 WIB akan menempati bagan atas.

Timnas Indonesia lolos ke 16 besar Piala Asia 2023 setelah merebut satu dari empat slot peringkat tiga terbaik. Koleksi tiga angka dan selisih gol -3 yang didapat di Grup D, sudah cukup meloloskan skuad Garuda ke 16 besar Piala Asia 2023.

Sesuai bagan, Timnas Indonesia akan dihadapkan dengan juara Grup B, Australia, di 16 besar Piala Asia 2023. Tentunya Australia merupakan tim kuat yang sulit dikalahkan.

Selengkapnya simak dalam Infografis.

Gelaran Piala Asia 2023 telah bergulir beberapa hari ini. Pada edisi ke-18 ini, Qatar ditunjuk menjadi tuan rumah setelah menjadi juara pada edisi sebelumnya.

Meskipun bertajuk Piala Asia 2023, penyelenggaraannya dilakukan pada 12 Januari hingga 10 Februari 2024. Mengutip laman Forbes dan Doha News, setidaknya ada dua alasan yang membuat Piala Asia 2023 baru dimainkan pada awal 2024.

Pertama, tingginya suhu di Qatar bila turnamen ini dimainkan di bulan lainnya. Hal ini juga menjadi alasan Piala Dunia 2022 di Qatar digelar pada bulan November-Desember.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan kedua adalah partisipasi Qatar di gelaran CONCACAF Gold Cup 2023 juga membuat Piala Asia 2023 baru diadakan pada awal 2024. Sebagai informasi, CONCACAF Gold Cup digelar di Kanada dan Amerika Serikat pada Juni-Juli 2023 lalu.

Selama hampir 70 tahun diselenggarakan, Piala Asia telah menghasilkan berbagai cerita menarik, drama, dan kisah inspiratif yang tak terlupakan. Sejak edisi perdananya, Piala Asia telah melahirkan banyak juara dan pemain bintang yang memikat hati penonton.

Agar lebih jelas, berikut ini penjelasan mengenai Piala Asia, mulai dari sejarah hingga daftar juara dari masa ke masa. Simak di bawah ini!

AFC Asian Cup atau yang juga disebut Piala Asia adalah turnamen sepakbola yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). Kejuaraan antar-negara Asia di bidang sepakbola ini pertama kali digelar pada 1956, atau dua tahun setelah AFC didirikan.

Pada edisi pertamanya, Piala Asia digelar di Hong Kong pada 1956. Kala itu, AFC menggelar babak kualifikasi terdiri atas tiga zona, yakni Zona Tengah, Zona Timur, dan Zona Barat.

Dari masing-masing zona, satu tim berhak melaju ke putaran final. Sebagai informasi, Zona Timur diwakili Korea Selatan, Zona Tengah diwakili Vietnam, dan Zona Barat diwakili oleh Israel. Sementara itu, Hong Kong yang merupakan tuan rumah, maka otomatis lolos putaran final.

Empat negara tersebut bertanding dengan sistem round robin atau masing-masing peserta bertanding satu sama lain sebanyak 1 kali. Pada ajang perdana itu, Korea Selatan berhasil menjadi jawara, sementara Israel menjadi runner-up.

Empat tahun setelah itu, Piala Asia edisi ke-2 digelar di Korea Selatan. Selain menjadi tuan rumah, Negeri Ginseng ini juga berhasil menjadi juara Asia untuk kedua kalinya secara beruntun. Sementara itu, Israel kembali menjadi runner-up.

Kemudian pada edisi ke-3, Israel ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Asia yang digelar pada 1964. Di gelaran ini jugalah Israel berhasil menjadi juara Piala Asia untuk pertama kalinya sebelum didepak dari AFC.

Pasalnya, setelah Piala Asia edisi ke-4, Israel dikeluarkan dari keanggotaan AFC pada 1974. Hal ini dikarenakan Israel terlibat konflik dengan Palestina dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Semenjak dikeluarkan dari AFC, Israel kemudian bergabung dengan UEFA beberapa dekade kemudian.

Selama 17 gelaran Piala Asia, Jepang menjadi tim yang paling sering menyabet gelar juara. Negeri Samurai tersebut menjadi jawara Asia sebanyak empat kali, yakni pada 1992, 2000, 2004, dan 2011.

Daftar Juara Piala Asia

Berikut daftar juara Piala Asia dari masa ke masa yang dilansir laman Britannica:

Demikian informasi seputar Piala Asia, mulai dari sejarah, daftar tuan rumah, hingga daftar juara dari masa ke masa. Semoga bermanfaat, Dab!